Terimakasih dan Selamat Bertemu Kembali!

                    Hari ini aku lihat nama kamu di koran. Selamat kamu lulus sbmptn! Sudah di kampus impian, kamu pasti senang. Aku belum kulia, berhenti setahun. Tahun depan aku adik kelasmu haha. Tapi kita tidak mungkin kebetulan sekampus lagi. Kamu memilih Malang, aku memilih Bandung, kembali ke kotaku. Kampung halamanku.

            Entah kenapa melihat namamu tadi membuatku merasa takut. Dan lebih banyak mengkhawatirkan masa depan. Takut akan segala hal. Mungkin takut tidak bisa bertemu kamu lagi. Tapi dunia itu sempit kan?

                Atau mungkin juga takut bertemu denganmu lagi. Bertemu, saat kamu sudah meng- gandeng orang lain. Takut untuk mengetahui hal itu. Takut tidak bisa menerima kenyataan. Kamu pasti mendapat gadis yang pantas di kampusmu. Cantik, kaya, dan dari keluarga baik-baik. Sangat pantas untuk kamu.

                 Atau kamu mungkin juga bertemu lagi dengan Ayu. Lalu kembali bersama sampai  akhirnya menikah. Anak kalian pasti tampan dan cantik. Kalian sangat serasi. Berarti aku kalah dua kali darinya. Haha. Sebenarnya aku takut, takut semua itu terjadi.

                         Takut mengetahuimu menjadi milik orang lain.

                 Tapi aku juga pasti bertemu orang lain, kan? Mungkin perasaam yang aku rasakan sekarang cuma ketertarikan sesaat yang akan hilang begitu saja, di hapus waktu. Seperti aku di pikiranmu. Selalu semu.

                      Malam ini aku melihat foto-foto kita di SMA kemarin. Foto kita yang di kalender, kamu berdiri paling ujung, kan? Melipat tangan dan tersenyum sombong. AKu diujung lainnya, berusaha terlihat cantik. Lalu fotomu yang bermalas-malasan di lab.komputer (jangan tanya bagaimana aku mendaptakannya). Kamu duduk bersila, bersandar ke tembok, memasang ekspresi kepanasan. Astaga, wajah bodoh itu lagi!

                       Dulu kita punya banyak waktu untuk bersama. Tapi tak pernah kita manfaatkan. Hanya cukup mengenal lalu saling mengabaikan. Andai aku sadar bahwa hari ini akan terjadi. Hari dimana aku akan rindu akan hari SMA kita. Aku pasti akan berhenti memperhatikan pelajaran. Duduk di belakang, agar dekat kamu. Dan menghabiskanlebih banyak waktu untuk bermain UNO bersamamu. Atau meninggikan telinga berusaha menangkap percakapnmu. Mungkin aku sedikit bisa mengenal hidupmu. Akujuga akan lebih banyak meninggalkan perlajaran terakhir, dan kabur lewat pintu belakang. Seperti kamu waktu itu, melemparkan tasmu duluan lalu merangkak lewat bawah jendela, perlahan, agar tak terlihat Pak Pundjul. Dengan begitu akan ada lebih banyak hal untuk dikenang. Mungkin aku bisa merasa lebih puas.

                     Oh iya, foto mu yang paling aku suka, saat wisuda. Kamu berfoto sendirian, memakai jas hitam kebesaran, berdasi. Jelek sekali. Rsanya ingin kucetak super besar, kupajang di dinding kamar lalu kutertawakan seharian. Aku memanggilmu saleman karena foto itu. Tapi hal itu, menyadarkanmu bahwa aku menyukaimu bukan kamu yang tampan, api kamu dan segala tingkah bodohmu itu. Memang awalnya demikian, tapi kelamaan rasa itu bertumbuh menjadi rasa yang amat tulu. (Kamu pasti akan menertawaiku karena semua kalimat barusan -____-).

                    Kita dulu dekat ya? Kita di dekatkan oleh Tuhan selama dua tahun. Kamu dengan tingkah bodohmu, dan celana abu-abumu yang longgar. Pasti kurindukan.

                       Aku juga pasti akan merindukan diriku yang memakai seragam itu. Rok kebesaran. Gaya rambut asal-asalan. Haha. Aku ingin SMA selamanya!

                       Agar bisa terus bersamamu, melakukan hal-hal bodoh. Melupakan kewajiban kita untuk bertumbuh dan menjadi orang penting suatu saat. Keinginan bodoh!

                         Sudah kuhitung. Kenangan kita tidak banyak. Percakapan kita lebih tidak banyak. Kamu pasyi sudah lupa sebagian. Aku benci diriku yang seperti ini, terus berpegang pada cerita masa lalu> Terus mengingat walaupun yang lain tak lagi ingat.

                  Do'akan saja ya. Agar aku cepat melupakanmu. Sebenarnya aku tidak ingin melakukannya. Tapi mengingatmu terus... juga bukan ide yang bagus. Jadi do'akan aku agar  segera bertemu seseorang. Seseorang yang bisa membuatku mencintainya lebih dari yang kulakuan pdamu.

                         Kamu pria keempat yang kusukai diam-diam. Kamu jelas bukan cinta pertamaku, namun  tingkah cangguh kita membuatku merasa ini seperti cinta pertama. Terimakasih sudah bertemu denganku Tuan. Sudah mengenalku. Sudah berlalu lalang di hidupku. Sudah menyebabkan terlalu banyak kebetulan. Sudah mengajariku tentang cinta tak berbalas. Sudah memberi hal untuk di kenang.

                        Selamat bertemu kembali, Tuan. Kalau Tuhan mengijinkan mungkin suatu saat. Kembali oleh hal bernama kebetulan.

Semoga Bahagia!

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Páginas vistas en total

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

About Me

Followers