Tidak Bisa Menceritakan Hal Lain


"Jika kamu punya seseorang yang bisa kau beritahu tentang apapun. Kamu beruntung"


Beberapa waktu yang lalu..

"...begitu, aku masih tidak mengerti dengan sikapnya. Persis seperti pacarmu, dia susah sekali memberi kabar. Aku rasa aku lelah. Aku tau aku bilang ini yang keberapa ka..."
"Dia bahkan bukan pacarmu, bagaimana kau bisa menuntut hal-hal seperti itu" Karen memotong ceritaku begitu saja.
"Aku tahu, aku menceritakannya karena aku pikir aku mengerti perasaanmu soal Raka"
"Entahlah, ceritamu terlalu banyak tentang cinta, cinta, cinta. Kamu bahkan gak punya pacar, Nge"

Aku tertegun. Kaget dengan yang dikatakan Karen. Lalu mengganti topik begitu saja. Dan tertawa-tawa konyol lagi. Aku. Malas. Berdebat.


Klak.
Lampu kamarku satu-satunya yang masih padam semalam ini.

Bruk.


Aku langsung berbaring setelah melempar semua barang.
"Hhhh..." keluhku.
Perkataan Karen tadi masi terngiang di kepalaku. Bukan masalah karena Karen yang secara tak langsung menyebutku drama queen, tapi karena aku selalu membahas tentang cinta. Bukan karena seolah sangat penting bagiku.


Tapi

Karena

Aku..

Tidak..

Bisa..

Menceritakan hal lain.




Rrrrr.
Ponselku berdering.

"Sudah pulang kuliah? Jangan lupa makan, Mama khawatir"

Mama. Aku menutup mataku dengan tangan dikepala. Tes. Aku menangis.

Jika saja aku bisa memberitahu 'seseorang' pasti tidak akan seberat ini. Entah kenapa, aku menyimpannya sampai sekarang. Belum kubagi pada siapapun. Aku masih tidak apa. Untuk sekarang. Dan entah sampai kapan.

Pages

Páginas vistas en total

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

About Me

Followers